Kemitraan Ekonomi RI–Uni Eropa (IEU‑CEPA): Manfaat yang Diungkap Istana
Perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU‑CEPA) telah dinyatakan sebagai tonggak baru dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa. Kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa melalui perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU‑CEPA) menjadi sorotan utama dalam upaya memperkuat kerja sama bilateral dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Setelah proses negosiasi yang berlangsung lebih dari sembilan tahun, pemerintah Indonesia akhirnya menyepakati kemitraan strategis yang dinilai mampu membuka peluang ekspor, menarik investasi asing, dan menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.
Peningkatan Ekspor hingga 50 %
enaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal, menyampaikan bahwa potensi peningkatan ekspor hingga ± 50 % dalam 3 4 tahun ke depan sangat mungkin terjadi berkat akses pasar Uni Eropa yang terbuka dan kehilangannya tarif impor sebesar ± 80 % untuk produk Indonesia seperti minyak sawit berkelanjutan, tekstil, alas kaki, hasil perikanan, makanan olahan, dan hasil pertanian.
Penyerapan Tenaga Kerja Hingga 1 Juta Orang
Dengan tumbuhnya industri dan volume ekspor, diperkirakan terjadi penyerapan tenaga kerja hingga satu juta lapangan kerja di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, jasa logistik, dan lainnya.
Masuknya Investasi Uni Eropa & Ekspansi Kerja Sama Jasa
Kesepakatan ini membuka peluang untuk meningkatkan arus investasi dari Uni Eropa, termasuk di sektor energi terbarukan, semikonduktor, dan pemrosesan mineral. Ekonom juga menilai CEPA memperluas kerja sama di sektor jasa dan pengembangan sumber daya manusia bagi Indonesia.
Mendorong Standar Ekonomi Hijau dan Kelembagaan
IEU‑CEPA memperkuat komitmen terhadap ekonomi rendah karbon dengan mendorong investasi di sektor energi hijau dan pertanian berkelanjutan. Selain itu, Indonesia akan menyesuaikan institusi dan tata kelola sesuai standar Uni Eropa untuk memperkuat daya saing global.
Kontribusi terhadap Stabilitas Ekonomi Global
Presiden Prabowo dan Komisi Eropa menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya soal perdagangan, tapi juga tentang stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia melalui kemitraan strategis jangka panjang.
Sinyal Positif Pasca Negosiasi Panjang
Setelah lebih dari sembilan tahun negosiasi dan 19 kali pertemuan teknis, kesepakatan politik telah tercapai pada Juli 2025, dan target ratifikasi serta implementasi CEPA ditargetkan antara akhir 2025 hingga awal 2027.