Home Berita Ekonomi Akses BRICS: Strategi Penyelamatan Ekonomi Indonesia

Akses BRICS: Strategi Penyelamatan Ekonomi Indonesia

BRICS – Setelah resmi menjadi anggota penuh BRICS pada 6 Januari 2025, Indonesia mencatat momentum penting dalam strategi ekonomi globalnya. Keanggotaan ini tidak sekadar simbol politik, namun membawa akses konkret ke peluang pembiayaan, perdagangan, dan teknologi yang bisa memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Berikut adalah gambaran manfaat strategis yang bisa dioptimalkan oleh Indonesia.

Akses Pembiayaan melalui New Development Bank (NDB)

Dengan menjadi anggota BRICS, Indonesia kini dapat memperoleh pinjaman lunak dari New Development Bank (NDB) untuk mendanai proyek infrastruktur besar mulai dari pembangunan ibu kota baru Nusantara, jalur kereta cepat Jakarta–Bandung, hingga pembangunan pelabuhan dan energi terbarukan. Pembiayaan ini membantu mengurangi ketergantungan pada lembaga Barat seperti IMF atau Bank Dunia.

Diversifikasi Ekonomi dan Perdagangan Global

Keanggotaan BRICS memungkinkan Indonesia memperluas pasar ekspor ke kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Komoditas seperti sawit, batu bara, karet, serta produk perikanan dan elektronik memiliki potensi kuat untuk diekspor ke China, India, dan negara BRICS lainnya membangun ketahanan ekonomi dari fluktuasi pasar tradisional seperti AS dan Uni Eropa.

Teknologi, Investasi, dan Peningkatan Produktivitas

Investasi BRICS di sektor teknologi digital, AI, energi hijau, dan logistik telah meningkat signifikan. Misalnya, pada Q4 2024 FDI naik 21,7% dengan mayoritas dari China, India, dan Rusia, fokus pada infrastruktur dan inovasi digital. Teknologi ini berpotensi mempercepat transformasi industri kreatif dan manufaktur domestik

Reformasi Moneter dan Stabilisasi Rupiah

Indonesia turut serta dalam sistem local currency settlements (LCS) BRICS, yang memungkinkan transaksi dalam mata uang lokal antar negara anggota. Bank Indonesia juga mulai mendiversifikasi cadangan devisa ke mata uang seperti CNY, RUB, dan INR untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS langkah strategis bagi stabilitas rupiah dan efisiensi biaya transaksi internasional.

Tantangan dan Risiko Perdagangan

Sebagai anggota BRICS, Indonesia memperkuat suaranya sebagai negara berkembang di forum internasional. Melalui diplomasi aktif seperti yang dikemukakan oleh Menlu Sugiono RI tetap menjaga kebijakan bebas blok serta memperluas kerjasama internasional tanpa kehilangan posisi netralnya.

Ringkasan Manfaat BRICS untuk Ekonomi Indonesia

AspekDampak Positif bagi Indonesia
Pembiayaan Proyek InfrastrukturMelalui pinjaman lunak NDB
Diversifikasi Pasar EksporEkspansi ke negara BRICS+
Investasi dan Transfer TeknologiFDI & kemitraan sektor modern
Stabilisasi Moneter dan RupiahLocal currency settlements
Posisi Geopolitik & DiplomasiPeningkatan peran Global South

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS bukan sekadar langkah simbolik, melainkan pintu gerbang bagi pembiayaan baru, koneksi pasar strategis, langsung investasi teknologi, dan mekanisme keuangan alternatif. Jika dimanfaatkan dengan strategis, BRICS bisa menjadi instrumen penting dalam mencapai target pertumbuhan, stabilitas ekonomi, serta visi Indonesia sebagai kekuatan negara berkembang global. Namun, langkah ini tetap harus disertai reformasi struktural dan kebijakan strategis untuk memaksimalkan manfaat saat menghadapi tantangan kompleks geopolitik dan pasar global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*