Drama Tarif AS–China: Babak Akhir Negosiasi
Tarif AS–China – Negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China memasuki fase akhir. Keduanya tengah membahas perpanjangan jangka akhir gencatan tarif 90 hari yang berlaku sejak perjanjian Mei–Juni 2025 di mana tarif saling dikenakan di level 30% untuk AS atas barang China dan 10% untuk China atas barang AS.

Adu Strategi di Panggung Internasional
- AS: menekankan perlunya menjaga stabilitas ekonomi global, sekaligus mengurangi ketergantungan pada industri strategis China melalui pendekatan de‑risking, bukan decoupling.
- China: menyoroti pentingnya keseimbangan kepentingan dan menekan perlunya negosiasi yang tidak mengorbankan hak serta industrinya, terutama pada isu ekspor teknologi seperti rare earth minerals dan magnet industri.
Tantangan & Pintu Keputusan
- Deadline Menjelang Puncak
Gencatan tarif saat ini akan berakhir 12 Agustus 2025. Presiden Trump memiliki wewenang terakhir untuk memperpanjang masa truce atau membiarkannya berakhir dan memperketat kembali tarif, termasuk tarif reciprocal hingga 80% jika tidak diperpanjang. - Risiko Politik Geopolitik
Keputusan AS mengenai sanksi terhadap Rusia sebelum 7 Agustus dapat memengaruhi perkembangan negosiasi dengan China. Jika Trump menerapkan sanksi keras pada Rusia, hal itu berpotensi mengguncang kesepakatan dagang dengan Beijing.
Skema Babak Terakhir & Potensi Perjanjian
- Jika ditandatangani, kerangka yang telah dirumuskan sebelumnya akan ditetapkan: tarif AS atas barang China tetap di 30%, sementara China mempertahankan tarif 10%, dengan komitmen panjang pada ekspor bahan strategi dan perdagangan energi serta manufaktur tertentu.
- Jika gagal, AS dapat memberlakukan tarif welcome hingga 50–55% atau bahkan 80%, tergantung komponen pungutan baru seperti tarif narkotika (fentanyl) dan reciprocal default.
Ringkasan Singkat
Aspek | Situasi Saat ini |
---|---|
Status negosiasi | Tahap akhir, tanpa kesepakatan final, menunggu persetujuan Trump |
Tarif saat ini | AS 30%, China 10% |
Deadline | 12 Agustus 2025 |
Pihak penentu | Presiden Trump (AS) dan Presiden Xi (China) nantinya |
Risiko | Eskalasi tarif, sanksi geopolitik, tekanan pasar global |
Seluruh dunia menunggu langkah Presiden Trump apakah akan menandatangani perpanjangan atau membiarkan ketegangan kembali memuncak. Dalam drama yang terus berlangsung ini, setiap babak penuh ketidakpastian dan strategi geopolitik yang tinggi, di mana keputusan akhir akan berdampak besar pada ekonomi global. Negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China kini memasuki babak krusial, dengan deadline penting pada 12 Agustus 2025. Meskipun pembicaraan menunjukkan kemajuan konstruktif, belum ada kesepakatan akhir, dan keputusan tetap berada di tangan Presiden Trump.